Go Nasional, Siswa SDIT Yabis Juara I Lomba Bercerita Tingkat Provinsi
yayasanyabis.or.id - Covid-19 bukan menjadi hambatan bagi ananda Tsaltsa Anin Nurhumaira terus menorah prestasi. Mewakili Bontang, siswa Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Yabis Bontang ini meraih Juara I Lomba Bercerita Anak kategori SD/MI tingkat Provinsi Kaltim, Rabu (15/7/20) lalu.
Lomba perhelatan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (DPKD) Provinsi Kaltim yang diadakan di Samarinda ini menghantar Caca -sapaannya- melaju ke tingkat nasional pada September nanti di Jakarta.
Begitu panjang perjalanan yang dilalui anak dari pasangan Murhadi dan Mulayyah ini. Sebelum adanya wabah Covid-19 masuk ke Kota Taman -sebutan Bontang-, Caca sudah mempersiapkan diri untuk mengikuti lomba bercerita yang saat itu akan diadakan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Bontang. Namun adanya pandemi, lomba pun ditunda. Tiba-tiba, pada 6 Juli Caca mendapat informasi mengikuti lomba bercerita di tingkat kota.
“Memang sebelumnya sudah mempersiapkan diri dan menguasai materi sejak Maret lalu. Setelah dapat kabar lomba jadi digelar, selama 3 hari saya dampingi latihan untuk penguasaan panggung, mimik wajah dan sebagainya di rumah saya,” kata Larastuti, guru pendamping lomba bercerita SDIT Yabis Bontang.
Sebelumnya, Caca mengikuti Lomba Bercerita tingkat Bontang pada 6 Juli lalu dan meraih juara II. Tentunya saat lomba protokol kesehatan Covid-19 selalu diterapkan.
Kemudian, kata Laras, saat lomba di tingkat provinsi, peraih Juara I yang seharusnya mewakili Bontang berhalangan pergi ke Samarinda untuk mengikuti lomba. Akhirnya, Caca ditunjuk sebagai peserta lomba bercerita di tingkat provinsi. Di sinilah Caca membuktikan diri bisa mengharumkan nama Bontang meski sempat melalui berbagai kendala.
Perlombaan tingkat provinsi, Caca menghadapi 6 peserta dari daerah lain. Bahkan, sebelum naik ke panggung, bocah yang hobi main basket, berenang dan membaca buku ini sempat down. Pasalnya saat melihat aksi nomor urut 3 Caca melihat penampilan lawannya lebih baik.
“Caca peserta nomor 6, jadi dia bisa santai. Ternyata pas peserta nomor 3 tampil, dia minder. Akhirnya kami bujuk supaya semangat lagi,” kenang Luluk sembari tertawa.
Caca pun menampilkan aksinya dengan santai. Dengan tubuh dibalut baju adat Dayak, siswa kelas V SD ini mencuri perhatian para juri. Laras menyebut, saat lomba peserta dinilai berdasarkan beberapa kategori. Diantaranya teknik vokal, performance, penguasaan materi, dan nilai plus jika ada etnik dalam unsur cerita.
Kata Laras, seharusnya Caca membawakan cerita tentang Kota Bontang. Namun karena minimnya cerita rakyat asal usul Bontang, maka pihaknya memilih mengadopsi cerita tentang Siluk dan Ayus dari Sungai Mahakam Samarinda Kutai Dayak. Setiap peserta maksimal tampil selama 15 menit.
“Saat lomba provinsi Alhamdulillah ada bantuan media-media dan kostum baju adat dari DPK Bontang. Bahkan sebelum ke provinsi, Caca sempat gladi bersih di perpustakaan daerah,” ucapnya.
Caca yang bercita-cita menjadi dokter ini akhirnya meraih Juara 1 setelah mengalahkan peserta juara II Azwan dari Tanah Grogot, disusul posisi ketiga Naura dari Penajam.
“Semoga di tingkat nasional nanti Caca bisa berhasil meraih juara,” harapnya.
Di mata Syahnan, Kepala SDIT Yabis Bontang Caca merupakan sosok anak yang baik dan berprestasi. Terbukti Caca pernah meraih Juara 2 Lomba Pildacil Fasi 2019 dan Juara 1 Lomba Menghapal Warna 2020. Ternyata selain belajar, Caca juga aktif ektrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR).
“Mohon doanya untuk semua masyarakat untuk ananda Caca,” tuturnya.
Syahnan membeberkan prestasi yang diraih Caca tak luput dari dukungan orangtua, guru pendamping yang gigih melatih, dan support pemkot melalui DPK Bontang.
“Terima kasih untuk semua yang mendukung anak kita tanpa lelah. Semoga jadi inspirasi untuk murid lainnya,” paparnya.
Terpisah, Kepala DPK Bontang Retno Febriaryanti turut mengapreasi atas prestasi yang berhasil diraih Caca. Dia menyatakan sebelum bertolak ke Samarinda, peserta perwakilan Bontang bersama Kadis DPK sowan ke wali kota untuk minta restu demi kelancaran kegiatan tersebut. Saat bertandang ke Rumah Jabatan Wali Kota, mereka disambut hangat Neni Moerniaeni.
“Wali kota sangat mendukung dan memberikan semangat kepada Caca berupa doa, nasihat, handsanitizer, serta uang saku kepada ananda sehingga tampil maksimal saat lomba,” jelasnya.
Dukungan dari DPK Bontang, kata Retno, pihaknya turut memfasilitasi latihan bersama pendongeng pustakawan DPK Bontang. Selain itu pihaknya juga memberi beragam masukan untuk Caca agar tampil menjadi terbaik. Menuju nasional, pihaknya akan memberi dukungan agar penampilan Caca lebih maksimal.
“Alhamdulillah Caca berhasil ke tingkat nasional. Harapannya bisa tampil maksimal dan terbaik,” pungkasnya.
Facebook Comments